Burung srigunting sering dijumpai di area hutan, tepi hutan, kawasan yang pohonnya jarang, hutan semak, dan mangrove. Mereka sering terlihat “mengganggu” burung-burung pemangsa (raptor) yang melewati wilayah teritori mereka.
Kebiasaan srigunting dalam berburu mangsa bisa disebut sangat unik. Mereka akan mencari dahan pohon tertinggi, sehingga bisa mengamati dengan baik seluruh daerah sekitarnya. Dari tempat itu pula, mereka akan mengejar serangga yang terbang di udara terbuka.
Dengan gaya akrobatiknya, srigunting mampu menangkap serangga, lalu kembali bertengger di tempat semula untuk menikmati santapannya.
Cara Perawatan Burung Srigunting
Burung Srigunting termasuk sebagai burung pengicau yang lihai
dalam berburu mangsa maupun menirukan kicauan burung lainnya. Karena
kelihaiannya itulah sehingga banyak orang melirik burung ini untuk
dijadikan sebagai burung kicauan dirumah. Warna bulunya yang dominan
berwarna hitam legam menyuguhkan kesan angker dan galak pada burung ini.
Lalu seperti apa perawatan yang tepat untuk burung pemakan serangga
yang ekornya sangat unik ini? berikut ini Km Kissawa ingin berbagai
catatan perawatannya berdasarkan interview dengan pemilik Srigunting di
Ngawi.
di Kabupaten paling barat Jawa Timur dan berbatasan langsung dengan Jawa
Tengah ini, burung Srigunting di beri nama dengan Jekitut, pemberian
nama itu sesuai dengan kicauan aslinya Tut Tit Tut secara
berulang-ulang dengan volume yang keras.
Burung ini ternyata masih banyak bisa ditemui di hutan-hutan kecil di
ngawi, sehingga orang-orang disana sangat menyukai burung ini sebagai
burung kicauan dirumah selain Cendet dan Burung Jalak. Lebih kurang,
inilah Perawatan Burung Srigunting :
Berikan makanan yang disukainya, yaitu jenis serangga dan binatang kecil
seperti Jangkrik, Belalang, Kelabaang, Cicak. Pemberian hewan hidup ini
dapat diberikan setiap hari untuk jenis jangkrik dan belalang, agar
burung senantiasa sehat dan rajin berkicau. Untuk kemudahan dalam
perawatan sebaiknya pilih burung srigunting yang telah makan voer.
- Burung agar lebih jinak dengan pemiliknya atau manusia, sebaiknya digantung ditempat yang rendah dan dekat dengan aktivitas manusia.
- Setiap hari burung dimandikan dan dijemur sampai pukul 10
- Setelah mandi burung diberi jangkrik sebanyak 5 ekor pagi dan sore hari, selebihnya biarkan burung tetap makan voer.
- Siang hari burung tak perlu dikerodong, agar burung mau berkicau dan terbiasa dengan lingkungan disekitarnya.
- Burung Srigunting juga dapat dimasteri sebagaimana burung cendet. Asalkan pemasteran dilakukan secara rutin, burung ini bisa menirukan apa yang dengarnya.
- Kroto segar dapat diberikan seminggu dua kali untuk menjaga vitalitas.
Itulah beberapa hal yang patut untuk diperhatikan dalam melakulan
perawatan burung srigunting, semoga menjadikan inspirasi untuk kita
semua.
Seperti disinggung di muka, burung srigunting hitam tediri atas tujuh subspesies / ras, dengan wilayah persebaran sebagai berikut:
- Dicrurus macrocercus albirictus : Habitat di Pegunungan Himalaya, mulai dari Afghanistan, Pakistan, India, Myanmar, Thailand, dan wilayah China (Xizang).
- Dicrurus macrocercus macrocercus : Habitat di wilayah tenggara Pakistan dan Semenanjung India, mulai dari Gujarat, Madhya Pradesh, hingga West Bengal.
- Dicrurus macrocercus minor : Habitat di wilayah baratlaut dan utara Sri Lanka, termasuk Pulau Mannar.
- Dicrurus macrocercus thai : Habitat di wilayah selatan Myanmar (Tenasserim), wilayah tengah dan timur Thailand, dan wilayah timur Kamboja, serta selatan Indochina.
- Dicrurus macrocercus harterti : Ras endemik di Taiwan.
- Dicrurus macrocercus cathoecus: Berkembangbiak di wilayah selatan, tengah, dan timur China, Myanmar, wilayah utara Thailand dan Indochina. Pada musim dingin, mereka bermigrasi ke selatan menuju Semenanjung Malaysia dan Indonesia.
- Dicrurus macrocercus javanus : Ras endemik di Jawa dan Bali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar